Suara Bising kereta Api menyelimuti keramaian di bawah kolong Jembatan yang Meng-Hitam , penuh sesak dengan Tenda - tenda pengungsian yang berjejer di pinggiran sungai yang airnya menghitam. Ratusan warga terlihat tumpah ruah di satu titik dengan disertai tumpukan pakaian-pakaian bekas yang digeletakkan disekitar mereka begitu saja. Terlihat Anak - anak kecil hingga orang tua yang sibuk berebut baju - baju tersebut.
Beberapa orang lainnya tampak begitu terpukul dan memilih untuk diam berbaring di bawah kolong jembatan dengan menatap langit ditemani perabotan mereka yang masih berhasil diselamatkan dari amukan api. Sementara itu terdapat juga beberapa keluarga yang masih tetap memilih untuk menetap di atas reruntuhan rumah mereka dengan membentankan terpal sebagai alas dan atap mereka. Raut kesedihan tidak bisa disembunyikan dari masing - masing mereka dan masih tampak di muka setiap warga dengan muka yang tersaput debu dan abu dari puing puing bekas kebakaran yang berterbangan ditiup angin.
Malampun sudah semakin larut Listrik di beberapa kawasan belum bisa menyala akibat kebakaran. Sebagian warga, yang kebetulan rumah tidak mengalami musibah kebakaran memasang lilin sebagai penerangan sembari menggelar tikar di luar rumah mereka. Sementara ribuan pengungsi tumpah ruah di kelurahan, halaman rumah warga yang selamat dari musibah hingga bersembunyi dikolong jembatan. Sebagian lagi beristirahat di tempat - tempat pengungsian yang disediakan oleh pemerintah.
Sungguh pemandangan yang sangat memperihatinkan dimana sebagian besar mereka tidur dengan tanpa selimut meskipun udara malam yang dingin tengah menerpa dan ironisnya hal tersebut terjadi di tengah nuansa Ramadhan,Tanya kenapa ...............?
Terlihat jelas dimata mereka harapan agar penderitaan ini segera berlalu dan Semoga Derita Ini Cepat Berakhir
0 komentar:
Post a Comment