Hanya puing-puing yang disisakan oleh api yang membakar lapak pemulung dan ratusan bedeng warga di Jalan Terusan Rasuna Said, RT 01 dan 06 RW 02, Kuningan Barat, Jakarta Selatan pada Minggu (9/9).
Sebanyak 76 Kepala Keluarga (KK) dengan 500 jiwa kehilangan tempat tinggal dan harta bendanya. Mayoritas hanya mampu menyelamatkan dokumen dan pakaian di badan. "Kalau makanan dan obat-obatan alhamdulillah cukup. Tapi kalau ditanya yang kurang, yang dibutuhin sekarang itu pakaian sama perlengkapan anak," ujar Yuli Khaerawati, 32, salah seorang korban kebakaran, Senin (10/9).
Yuli menuturkan kedua anaknya masih tergolong kecil. Tidak ada satu helai baju pun yang mampu diselamatkannya. Termasuk seragam sekolah anak pertamanya. "Anak pertama saya kan baru banget masuk sekolah di SDN 06 Petang Mampang Prapatan. Sekarang kasihan enggak punya baju sekolah karena kebakar semua dan masih belum masuk sekolah," papar Yuli.
Sedangkan Ali, 40, menyayangkan minimnya sumbangan pakaian layak yang tiba di posko pengungsian. Tak ada pakaian layak untuk laki-laki yang dapat diambilnya. Kendati demikian, ia mencari pakaian layak untuk istri dan anak perempuannya. "Baju-bajunya kebanyakan buat perempuan. Saya ambil saja seperlunya buat istri sama anak saya," ucap Ali, korban kebakaran lainnya.
Lebih lanjut Ali belum tahu harus tinggal dimana. Rumahnya yang sebagian besar terbuat dari triplek (bedeng) rata dengan tanah. Selama tiga hari ini ia sekeluarga mengikuti prosedur untuk tinggal di posko pengungsian di sekitar lokasi kejadian.
"Orang tua saya sebenarnya masih ada di Mampang juga. Tapi rumahnya kecil dan banyak saudara saya. Ya nanti lah dipikirkan, sementara ini tinggal di pengungsian saja dulu," urai Ali yang hanya bisa menyelamatkan sepeda motor yang dimilikinya.
Ali bahkan tidak sempat menyelamatkan surat nikah dan kartu keluarga (KK) miliknya. Semua ikut terbakar di dalam rumah.
"Balik ke rumah juga sudah rata, sudah enggak ada lagi yang bisa dipungutin. Semuanya sudah hangus jadi abu," ucap Ali.
Tampak dapur umum, posko kesehatan dan posko pengungsian telah didirikan di sekitar lokasi kejadian. Bantuan dari berbagai pihak seperti Kementerian Sosial RI, Palang Merah Indonesia Jakarta Selatan, TNI, dan Sukudinas Sosial Jakarta Selatan juga tampak sudah berdatangan. Bantuan meliputi air mineral, nasi bungkus, obat-obatan, selimut.
Kepala Sukudinas Sosial Jakarta Selatan Abdurrahman Anwar mengatakan, pihaknya telah mengirimkan bantuan sejak malam hari. "Semalam kita kirim 100 selimut serta tikar, dan 240 paket biskuit dan air mineral."
Ia mengakui pihaknya belum bisa memenuhi kebutuhan pakaian layak warga. Namun untuk seragam sekolah, pihaknya berjanji untuk mengupayakannya.
"Kita hanya membuka posko penampungan kalau ada yang mau menyumbang pakaian layak, nanti baru kita distribusikan. Kalau pakaian sekolah untuk anak, setelah pendataan pasti kita sediakan. Kalau sampai stok kita habis, akan minta bantuan dinas," tambahnya.
Pantauan Media Indonesia, hingga siang ini, area puing-puing sisa lapak yang terbakar masih dipasang garis polisi. Tampak bangkai mobil yang hangus karena api. Tidak ada yang boleh memasuki kawasan tersebut, kecuali dengan pengawasan dari aparat pengurus lingkungan.
Sumber Metro Tv News
0 komentar:
Post a Comment