Bisnis prostitusi di Kabupaten Bekasi Jawa Barat
ternyata menembus omzet hingga puluhan miliaran rupiah di satu titik lokalisasi.
Sedikitnya ada 24 lokalisasi yang memperkerjakan sekitar 4.500 pekerja seks
komersil (PSK). Jika dihitung secara rata-rata, omzet bisnis itu mencapai Rp
33,750 miliar per bulan. Demikian pernyataan yang disampaikan Direktur Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) Mitra Sehati, Iswan Deny Herawan, belum lama ini.
LSM Mitra Sehati melakukan investigasi mendalam terhadap
penghasilan para PSK. Hasilnya, di satu lokalisasi bisa menghasilkan omzet
hingga Rp 1, 875 miliar dalam sebulan. “Omzet miliaran itu hanya di dapat di
lokalisasi pinggir jalan atau ‘tenda biru’. Asumsinya, rata-rata seorang PSK
melayani tiga tamu dengan bayaran Rp 100.000. Kemudian dikalikan dengan 25 hari
kerja. Dan, di ‘tenda biru’ saat ini ada sekitar 250 PSK,” ucap Iswan.
Berdasarkan catatan Mitra Sehati, Kabupaten Bekasi saat
ini, terdapat 24 titik lokalisasi dengan jumlah keseluruhan mencapai sekitar
4.500 PSK. “Jika dihitung, maka dalam sebulan, ribuan PSK itu memperoleh omzet
hingga Rp 33,750 miliar. Kita hitung dengan tarif terendah,” jelasnya.
Jatah Pihak Ketiga
Namun dari total omzet tersebut, ujar Iswan, umumnya PSK
hanya mendapat penghasilan Rp 50.000 per tamu. “Selebihnya, merupakan jatah
pihak ketiga seperti para germo dan oknum petugas, baik yang berseragam mau pun
para preman,” imbuhnya.
Menurut Iswan, besaran uang untuk keamanan itu rata-rata
Rp 700.000 per satu titik untuk setiap bulannya. “Biasanya uang keamanan itu
diberikan kepada oknum petugas dan preman. Jadi, sebenarnya yang diuntungkan
itu jaringan sosialnya,” ungkapnya.
Bisnis prostitusi, dikatakan Iswan, memang sulit untuk
dihapus. Sementara ini yang terlihat, hanya sebatas penertiban sehingga timbul
aksi “kucing-kucingan” antara PSK dengan petugas Satpol PP atau kepolisian
setempat.
“Jika pemerintah daerah tidak serius menangani permasalahan
ini, sebaiknya dilokalisir secara tertib. Tujuannya agar keamanan dan kesehatan
para PSK dapat terpantau sehingga dapat menekan penyebaran virus HIV/AIDS di
Kabupaten Bekasi. Caranya mungkin dilakukan pendekatan. Kalau dihapus, sepertinya
memang sulit,” katanya
http://www.suarapembaruan.com/home/wah-bisnis-prostitusi-di-bekasi-capai-rp-33-miliar-per-bulan/24346
ASHAABUL KAHFI
-
أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آيَاتِنَا
عَجَبًا (٩)9. atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan
(yang m...
11 years ago
0 komentar:
Post a Comment