DPR Akan Dibom ? Jangan Asal Tuduh

Informasi teror bom yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) terkait target peledakan yang ditujukan ke gedung parlemen, banyak menuai kontroversi. Para anggota DPR mayoritas merasa khawatir, tapi tak sedikit yang merasa biasa saja dengan hal itu.

Ketua Komisi III DPR, I Gede Pasek Suardika, misalnya. Dia tidak terlalu khawatir dengan informasi yang mengatakan bahwa Gedung DPR akan menjadi target penyerangan kelompok teroris. "Biasa saja, yang berfungsi pengamanan berfungsi lah yang baik, kalau ada info DPR jadi sasaran kita mau apa lagi? Kita pindah ke hotel, hotelnya juga bisa dibom sama saja, pasrah sama Tuhan saja lah," jelas Pasek kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/9/2012).

Informasi yang disampaikan Ketua BNPT Ansyad Mbai, diakui politikus Partai Demokrat tersebut memang baik. Namun, segala sesuatu baik urusan kesehatan dan keselamatan, pasrahkan saja kepada Tuhan.

"Urusan kita bekerja dan bekerja, kalau soal ada info seperti itu dari BNPT, saya tentu ada pihak lain yang mempunyai tugas untu itu. Saya kira itu, karena gedung rakyat ini milik rakyat, jadi kalau gedung rakyat mau dirusak, suara rakyat kan suara Tuhan," simpulnya.

Seperti diketahui, Sekretariat Jendral DPR sudah menerima pemberitahuan dari BNPT soal ancaman DPR akan dibom. Hal itu diketahui BNPT dari pengakuan tersangka teroris Mujib dan Nain yang ditangkap di Poso. Bahkan, mereka sudah melakukan survei, pemetaan gedung DPR juga telah dilakukan.

Sementara itu Tim Pembela Muslim (TPM) Ahmad Michdan meminta agar Ketua Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Ansyad Mbai jangan memberikan keterangan yang tidak jelas sumbernya terkait pernyataannya yang mengatakan target peledakan yang ditujukan teroris salah satunya ke gedung parlemen,  “Jangan mengatakan yang tidak jelas sumbernya, pernyataan itu harus dibuktikan informasinya dapat dari mana,” kata Ahmad Midan
 
Selain itu, dalam beberapa kesempatan BNPT juga pernah mengatakan akan ada ancaman bom dari teroris yang ditujukan pada Depo Pertamina. “Dia juga pernah mengatakan akan ada ancaman bom di Depo Pertamina, namun semua itu tidak terbuktikan,” jelasnya.

Menurutnya, BNPT harus membuktikan keakuratan semua informasi yang diberikan kepada publik terkait tindak terorisme di Indonesia. Dia juga meminta agar BNPT tidak menuduh orang sebagai teroris sebelum dibuktikan dalam pengadilan dan telah divonis. “BNPT juga jangan asal menudih Thoriq sebagai teroris, dia harus ditangkap terlebih dahulu dan jangan asal main tuduh saja,” katanya.

Lebih lanjut dia menambahkan, aksi-aksi tindakan terorisme di Indonesia disebabkan oleh ketidakadilan Hak Asasi Manusia, karena umat Islam banyak yang terdzolimi. “ Ini yang seharusnya dijadikan atensi oleh pemerintah, penegak hukum untuk membenahi akar permasalahan tersebut,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Sekretariat Jendral DPR sudah menerima pemberitahuan dari BNPT soal ancaman DPR akan dibom. Hal itu diketahui BNPT dari pengakuan tersangka teroris Mujib dan Nain yang ditangkap di Poso. Bahkan, mereka sudah melakukan survei, pemetaan gedung DPR juga telah dilakukan.

0 komentar:

Post a Comment